Log in
idzh-CNen

Kisah Chattapani, Seorang Umat Awam

IV.7 Kisah Chattapani, Seorang Umat Awam

Syair 51 dan 52

 

Seorang umat awam bernama Chattapani yang merupakan seorang anagami tinggal di Savatthi. Pada satu kesempatan, Chattapani menghadap Sang Buddha di Vihara Jetavana, mendengarkan khotbah Dharma dengan penuh hormat dan penuh perhatian.

Ketika itu Raja Pasenadi juga sedang mengunjungi Sang Buddha. Chattapani tidak berdiri sebab dia berpikir bahwa berdiri berarti dia memberikan hormat kepada raja bukan kepada Sang Buddha. Raja menganggap hal ini adalah suatu penghinaan dan melanggar peraturan. Sang Buddha mengetahui pemikiran Raja Pasenadi; maka Beliau memuji Chattapani, yang sangat baik dalam Dharma dan juga telah mencapai kesucian anagami.

Mendengar hal ini, Raja Pasenadi sangat terpesona dan memberikan penghormatan kepada Chattapani.

Pada pertemuan berikutnya, raja bertemu dengan Chattapani dan berkata, “Anda sangat pandai; dapatkah anda datang ke istana dan memberikan pelajaran Dharma kepada kedua orang istriku?”

Chattapani menolak tetapi beliau menyarankan untuk meminta izin kepada Sang Buddha agar menugaskan seorang bhikkhu untuk memberikan pelajaran Dharma. Raja menghampiri Sang Buddha dan menceritakan maksudnya. Sang Buddha memerintahkan Ananda untuk memberikan pelajaran Dharma secara teratur kepada Ratu Mallika dan Ratu Vasabhakhattiya di istana.

Setelah beberapa waktu, Sang Buddha bertanya kepada Ananda tentang kemajuan dari kedua orang ratu tersebut. Ananda menjawab bahwa Ratu Mallika mendengarkan Dharma dengan sungguh-sungguh, sedangkan Vasabhakhattiya tidak sungguh-sungguh belajar Dharma. Mendengar hal ini Sang Buddha berkata bahwa Dharma akan memberikan manfaat bagi seseorang yang mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, penuh hormat, dan penuh perhatian serta rajin mempraktikkan apa yang telah dipelajari.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 51 dan 52 berikut:

Seperti bunga yang menarik dan indah warnanya, namun tidak harum baunya, demikian pula kata-kata yang dirangkai indah tidaklah berguna apabila diucapkan oleh orang yang tidak melaksanakannya.

 

Seperti bunga yang menarik dan indah warnanya, juga berbau harum semerbak mewangi, demikian pula kata-kata yang dirangkai indah akan mendatangkan manfaat yang besar apabila diucapkan oleh orang yang melaksanakannya.

 

Banner 468 x 60 px